Wisata Kekinian Museum Benteng Vredeburg di Yogyakarta
Jogja News, Yogyakarta – Museum Benteng Vredeburg, salah satu ikon sejarah yang berdiri kokoh di jantung Kota Yogyakarta, kini tampil dengan wajah baru yang lebih segar dan menarik.
Revitalisasi ini bukan sekadar polesan fisik, melainkan sebuah transformasi menyeluruh yang berupaya menyelaraskan edukasi sejarah dengan hiburan kekinian, menjadikannya destinasi wajib bagi seluruh lapisan masyarakat, khususnya generasi muda.
Benteng bersejarah yang dulunya menjadi saksi bisu perjuangan bangsa kini telah direvitalisasi secara modern tanpa menghilangkan nilai historisnya.
Pengunjung akan menemukan diorama yang lebih interaktif dan informatif. Berkat sentuhan teknologi digital, pengunjung dapat menyelami kisah masa lalu melalui narasi yang dinamis dan visual yang memukau.
Pihak museum mengungkapkan bahwa pembaruan ini merupakan bagian dari upaya berkelanjutan untuk menarik minat generasi muda dan menghadirkan sejarah dengan cara yang lebih interaktif dan menyenangkan.
Anita, seorang Edukator Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta, menjelaskan detail transformasinya.
“Ada banyak perubahan di sini, dari fasilitas sampai tata letak pameran dan tulisan juga berubah,” ujar Anita, Selasa (01/07/2025).
“Kalau masuk dari arah barat, yang dulunya parkiran, sekarang jadi halaman luas. Area ini nantinya biasa kami gunakan untuk menonton video mapping atau pertunjukan Tirta Abirawa.”
Tak hanya itu, fasilitas baru juga bermunculan. “Kini kami punya kafe dan souvenir shop. Di dalam diorama, pencahayaan kami berbeda dari sebelumnya, tata letak penulisan, bahkan jenis font yang kami gunakan pun berbeda. Yang jelas, semua perubahan ini kami rancang agar lebih kekinian,” imbuhnya.
Ia juga menegaskan bahwa, meski banyak perubahan, struktur bangunan asli museum dari tahun 1760 tidak ada yang diubah.
Salah satu tujuan utama revitalisasi ini adalah untuk menarik minat generasi muda. Museum Benteng Vredeburg kini menghadirkan berbagai elemen interaktif yang menarik.
“Di setiap diorama, kami punya wahana interaktif seperti magic wall di diorama pertama, komik di diorama kedua, dan relief digital di diorama ketiga. Setiap diorama juga dilengkapi dengan layar LCD sentuh sebagai tambahan informasi.” ungkap Anita.
Museum ini juga menyajikan pertunjukan memukau, seperti video mapping dan Tirta Abirawa.
“Pertunjukan air mancur Tirta Abirawa ini satu-satunya di Yogyakarta yang bisa dinikmati saat malam hari dan akhir pekan. Setiap akhir pekan kami juga ada pertunjukan live music. Ini semua upaya kami agar Generasi Z lebih tertarik untuk berkunjung. Pengunjung tidak hanya melihat koleksi, mereka juga mendapatkan fasilitas yang memadai dan pengalaman baru.” ujar Anita.
Museum ini juga semakin ramah bagi penggemar fotografi. “Museum ini punya banyak sekali spot foto yang estetik dan instagrammable dengan bangunan khas Belandanya,” tambah Anita. “Setelah revitalisasi, kami juga punya kafe sebagai tambahan, Vredemart (minimarket), food court di belakang diorama satu, gardu pandang, dan juga jasa foto dengan baju adat.”
Anita dengan hangat mengajak, “Jangan lupa berkunjung ke Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta! Kami sekarang buka setiap hari, bahkan sampai malam. Setiap akhir pekan, yaitu Jumat, Sabtu, dan Minggu, ada pertunjukan menarik. Kami sangat berharap anak muda dapat berkunjung, karena di sini, selain mendapatkan edukasi sejarah, pengunjung juga akan mendapatkan pengalaman menarik lainnya.”
Dengan berbagai inovasi ini, Museum Benteng Vredeburg siap menjadi destinasi yang tak hanya mengedukasi tetapi juga menghibur, membuktikan bahwa sejarah bisa disajikan dengan cara yang modern dan menarik.
Transformasi Benteng Vredeburg ini diharapkan dapat semakin memperkuat posisinya sebagai salah satu ikon wisata edukasi di Yogyakarta, sekaligus menjadi jembatan bagi masyarakat untuk lebih mengenal dan mencintai sejarah bangsanya dengan cara yang menyenangkan dan tak terlupakan.
