Progres Persiapan Venue Porda DIY 2025 di Gunungkidul Capai 90 Persen
Progres pengerjaan venue yang akan dipakai pada perhelatan Pekan Olahraga Daerah (Porda) DI Yogyakarta XVII 2025, pada September mendatang, sudah mencapai 90 persen.
Hal itu disampaikan, Bupati Gunungkidul Endah Subekti Kuntariningsih saat tinjauan lapangan ke sejumlah venue, bersama Ketua Umum (Ketum) Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) DIY, KGPAA Paku Alam X.
“Hasil dari pemantauan hampir semua venue sudah siap dan ada beberapa yang masih perlu perbaikan. Terkait dengan presentase kesiapan sendiri sudah mencapai 90 persen dan dipastikan pada bulan Juli sudah siap,” ujarnya.
Adapun, sejumlah venue yang akan digunakan dalam perhelatan olahraga terbesar di DIY itu, yakni Stadion Gelora Handayani sebagai lokasi acara pembukaan Porda DIY 2025, sekaligus tempat pelaksanaan cabor atletik, drumband, dan sepak bola putra.
Lalu, GOR UNY sebagai tempat pelaksanaan cabor tenis lapangan putri, badminton, senam artistik, taekwondo. Lapangan Pentaque dan Gedung Kesenian sebagai lokasi cabor Tarung Drajad dan Pentaque. Lapangan tenis dan Bangsal Sewokoprojo sebagai lokasi cabor tenis lapangan putera dan bridge.
Kemudian, lapangan tembak dan kolam renang Kodim sebagai lokasi cabor menembak dan renang. Lapangan volli pasir sebagian lokasi cabor volly pasir. GOR Siyono sebagian lokasi cabor basket, drumband, dan karate.
Serta, kompleks TBG sebagai lokasi cabor tinju, ESI, dan drumband. Kompleks pasar hewan Logandeng sebagai lokasi cabor sepatu roda. Terakhir, Lanud Gading sebagai lokasi cabor Aero modelling.
Endah melanjutkan pihaknya bersama KONI Gunungkidul dan Panitia Porda akan segera menyiapkan secara khusus baik atlet, pelatih, maupun jadwal latihannya. Dan, sebagai tuan rumah dipastikan siap dan tidak begitu memalukan untuk perolehan medali.
Sementara itu, ketua Umum (Ketum) Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) DIY, KGPAA Paku Alam X, menyebut saat ini Gunungkidul juga tengah melakukan persiapan-persiapan untuk penyelenggaraan Porda 2025 nantinya.
“Jangan terlalu memaksakan diri untuk semua venue itu menjadi sempurna tetapi lebih penting kepada pemikiran skala prioritas terkait pembinaan atlet dan prestasi,” tutur Sri Paduka.
Ketua KONI DIY juga menyampaikan, tidak menutup kemungkinan untuk kesempurnaan venue namun tetap diharapkan dapat memberikan prioritas terkait pembinaan atlet.
“Mudah-mudahan penyelesaian sesuai target. Agar bisa digunakan dengan baik oleh para atlet,” pungkasnya.