Kirab Gunungan Undhuh Undhuh 2025 di Jogja

Budaya Undhuh-Undhuh adalah bagian dari tradisi budaya sebagai ungkapan syukur atas keberhasilan panen, baik hasil bumi maupun hasil kerja, seperti kenaikan jabatan atau kesuksesan usaha.

Penulis Jogja Kota - Jasa Pembuatan Website Berita 37 Views
Kirab Budaya Undhuh-undhuh di Jogja.

Kirab Gunungan Undhuh Undhuh 2025 di Jogja

Ribuan warga tumpah ruah di sepanjang Jalan Solo hingga Jalan Wahidin dan Embung Langensari, Minggu (8/6/2025), mengikuti Kirab Gunungan Undhuh-undhuh 2025 yang digelar meriah di Kota Yogyakarta.

Budaya Undhuh-Undhuh adalah bagian dari tradisi budaya sebagai ungkapan syukur atas keberhasilan panen, baik hasil bumi maupun hasil kerja, seperti kenaikan jabatan atau kesuksesan usaha.

Prosesi ini tak sekadar perayaan budaya, melainkan ungkapan syukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, sekaligus manifestasi harmoni antarumat beragama di kota yang dikenal dengan semangat toleransinya.

Jasa Pembuatan Website Jogja
Jasa Website Jogja

Di depan Gereja Kristen Jawa (GKJ) Gondokusuman, kirab berhenti untuk menampilkan sendratari religius yang mengisahkan pertemuan simbolik antara Kyai Klitren dan Nyai Klitren—dua rel kereta api yang sejajar namun tak bersatu, lambang kerja sama tanpa kehilangan jati diri.

Kirab Gunungan Undhuh Undhuh 2025 di Jogja
Kirab Budaya Undhuh-undhuh di Jogja.

“Dua rel itu kalau satu tidak ada artinya. Tapi saat sejajar, ia mampu mengantarkan gerbong seberat apapun menuju tujuan. Inilah filosofi dari penyatuan Kiai dan Nyai Klitren,” ujar Ketua Panitia Kirab Undhuh-Undhuh Kelurahan Klitren 2025, Joko Pamungkas.

Ia menambahkan bahwa keberhasilan kirab ini lahir dari kerelaan semua pihak untuk bergandengan tangan.

Jasa Backdrop Jogja
Jasa Backdrop Jogja

“Gereja Kristen Jawa membuka ruangnya, masyarakat Klitren menghidupkan kembali tradisi Undhuh-undhuh, dan FKUB mengangkatnya ke tingkat kota. Semua bergerak bukan karena kewajiban, tapi karena cinta pada kebersamaan,” jelas Joko.

Ia menyebut momentum ini sebagai contoh nyata bagaimana harmoni bukan sekadar wacana, tapi bisa benar-benar diwujudkan dalam tindakan.

Kirab Gunungan Undhuh Undhuh 2025 di Jogja
Kirab Gunungan Budaya Undhuh-undhuh di Jogja.

Usai pertunjukan, enam pemuka agama memimpin pemberkatan gunungan dalam suasana khusyuk. Doa-doa dinaikkan dari berbagai tradisi spiritual, memohon keberkahan, kedamaian, dan kelestarian hidup bersama.

Baca Juga:  Mahasiswa AKS-AKK Yogyakarta Tampilkan 64 Karya Busana

Hujan deras yang sempat mengguyur tak menyurutkan semangat warga yang antusias mengikuti kirab hingga akhir.

Sebagian gunungan kemudian dibawa menuju Embung Langensari untuk dibagikan kepada masyarakat.

Jasa Pembuatan Website Jogja
Jasa Website Jogja

“Saya dapat cabai, sawi, wortel, kacang panjang, banyak. Meski desak-desakan, tapi ini momen yang sangat berkesan,” ujar Tari, salah satu warga penerima gunungan.

Warga lain, Nuraeni, mengaku haru menyaksikan peristiwa ini. “Rasanya damai dan bahagia, melihat semua bisa bersatu. Semoga tahun depan lebih baik lagi,” katanya.

Wali Kota Yogyakarta, Hasto Wardoyo, turut hadir menumpangi andong bersama Ketua DPRD Kota FX. Wisnu Sabdono Putro dan para tokoh lintas iman. Dalam sambutannya, Hasto menegaskan kembali jati diri Yogyakarta sebagai City of Tolerance.

“Ini adalah cara luhur kita bersyukur atas hasil kerja. Semua agama bersatu dalam perayaan budaya yang sarat makna,” ujarnya.

Kirab Gunungan Undhuh Undhuh 2025 di Jogja

Ia menambahkan bahwa gunungan tak sekadar ornamen kirab, melainkan simbol kebudayaan yang hidup sejak zaman nenek moyang.

“Dalam pewayangan, gunungan itu melambangkan rakyat yang menghadap gunung dan samudera, simbol kekuatan, arah, dan harapan. Mudah-mudahan lewat kirab ini kita semua diberkahi keselamatan dan kesejahteraan,” tutup Hasto.

Ketua Panitia Kirab, Joko Pamungkas berharap kirab ini tidak hanya menjadi agenda tahunan, tapi juga menjadi ruang belajar kolektif tentang arti persaudaraan lintas iman.

“Semoga ini menjadi warisan nilai yang kita teruskan ke anak cucu—bahwa di Yogyakarta, berbeda bukan alasan untuk berjauhan, tapi justru untuk saling mendekat,” pungkasnya.

Kirab Gunungan Undhuh Undhuh 2025 di Jogja
Kirab Gunungan Budaya Undhuh-undhuh di Jogja.

Joko Pamungkas menyebut kegiatan ini hasil kolaborasi antara GKJ Gondokusuman, Rintisan Kelurahan Budaya (RKB) Klitren, dan Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kota Yogyakarta.

Ia menegaskan, kirab ini bukan sekadar perayaan budaya, tetapi penegasan identitas Yogyakarta sebagai kota toleransi.

Baca Juga:  Warisan Budaya DIY Ditetapkan Jadi WBTb

“Kami ingin ini menjadi simbol komitmen bersama dalam merawat keberagaman dan membangun masa depan yang damai,” ujarnya.

Bagikan
Tinggalkan ulasan

Tinggalkan ulasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *