Apa Fungsi Kumis pada Kucing?
Ketika memandangi muka kucing, kamu tentu melihat beberapa helai kumisnya yang terletak dekat hidung dan mata. Sebenarnya, apa fungsi kumis pada kucing?
Kumis kucing dalam bahasa Inggris disebut whisker. Kumis ini juga disebut sebagai vibrissae atau rambut taktil (tactile hairs). Menariknya, kumis kucing ternyata dua sampai tiga kali lebih tebal dibanding rambut kucing di bagian lain.
Lebih mengejutkannya lagi, cat whisker ternyata tidak hanya ditemukan di area mulut saja, melainkan juga bagian lain dari wajah kucing. Sebut saja di dekat rahang, atas mata, dekat telinga, dan bahkan, bagian belakang kaki depan.
Tentunya, letak kumis kucing yang tidak biasa ini didasarkan atas sebuah alasan khusus. Jadi, apa fungsi kumis pada kucing? Berikut penjelasan ringkasnya!
1. Kumis Kucing adalah Alat Komunikasi Emosi
Ketika hewan menggemaskan berkaki empat ini sedang beristirahat, whisker-nya akan turut rehat. Hal ini bisa dikenali dengan rebahnya posisi kumis kucing.
Lain lagi ketika kucing sedang senang atau rasa ingin tahunya memuncak. Dalam keadaan tersebut, kumisnya akan terangkat sehingga kucing tampak menggemaskan. Adapun saat merasa terancam, kucing akan menarik kumis di moncongnya dan mengarahkan ke arah depan.
Dengan memperhatikan bentuk kumisnya, kita jadi bisa berinteraksi secara lebih maksimal dengan kucing. Hal ini sekaligus membantu untuk mengetahui perasaan sang kucing selama hidup bersama.
2. Kumis Kucing adalah Pelindung
Tidak hanya menunjukkan emosi, kumis kucing juga mengambil peran layaknya pelindung. Contohnya, ketika ada debu atau partikel lain yang bergerak mengarah ke mata, cat whisker akan bereaksi sehingga kucing mengibaskan kepala. Alhasil, mata kucing jadi terlindungi dari partikel tersebut.
Contoh lain, saat berjalan-jalan di wilayah dengan rumput tinggi, whisker di moncong kucing akan berperan layaknya sweeper. Ketika kumis tersebut terkena rumput berduri, mereka akan mengirim sinyal sehingga kucing otomatis menggerakkan tubuhnya mundur.
3. Kumis Kucing Bekerja Seperti Sensor Radar
Kamu tentu sudah tidak asing lagi dengan fakta bahwa kucing memiliki indra penciuman dan pendengaran yang tajam. Di sisi lain, indra penglihatan kucing tidak sebaik penciuman dan pendengarannya.
Ketika melihat objek di kejauhan, mata kucing memang bisa melihat dengan baik. Namun, objek yang begitu dekat akan membuat si kucing kesulitan melihat. Apakah hal ini yang menyebabkan kucing mudah menabrak? Ternyata tidak.
Alasannya, kumis kucing bekerja seperti radar untuk mengatasi kekurangan mata. Saat jalan kucing terhalang oleh rak sepatu sebagai contoh, kumis kucing akan memantulkan udara sebagai peringatan. Nah, getaran perubahan udara ini membuat kucing untuk mengetahui adanya benda tepat di hadapan mereka sehingga ‘tabrakan’ terhindarkan.
Di alam liar, kumis kucing juga berguna untuk menemukan mangsa atau musuh. Sementara itu, di rumah, kumis ini membantu kucingmu untuk menemukan benda dalam gelap.
4. Kumis Kucing Adalah Penyeimbang
Kucing terkenal sebagai binatang yang mampu berjalan dengan seimbang, bahkan di tempat-tempat sempit dan tinggi. Hal ini dikarenakan kucing memiliki whisker-nya yang serbaguna.
Ketika kucing melompat atau berlari, kumis ini memberi informasi spasial secara instan. Hal ini dimungkinkan karena kumis kucing langsung terhubung ke sistem saraf. Alhasil, kucing bisa mempertahankan posisi tubuhnya tetap stabil.
Apa Akibatnya jika Kumis Kucing Dipotong?
Memang benar bahwa kumis kucing yang dipotong akan tumbuh kembali. Namun, selama menanti kumis tersebut tumbuh kembali, kucing akan sering linglung dan kehilangan arah.
Jika banyak kumis yang hilang, binatang peliharaan satu ini bisa menjadi stress.
Jika diumpamakan, memotong kumis kucing seperti halnya memotong jari tangan. Meski berbeda (dalam artian jari tangan tidak tumbuh kembali) kumis kucing dan jari tangan memiliki fungsi yang kurang lebih sama, yakni sebagai sensor alias peraba wilayah sekitar.
Ada alasan lain bagi kita untuk tidak memotong kumis kucing, yakni rasa sakit. Selain lebih besar dibanding rambut kucing, kumis ini tertanam lebih dalam juga dalam kulit.
Pangkal kumis kucing juga mengandung pembuluh darah dan ujung-ujung saraf.
Bayangkan, bagaimana rasa sakit yang akan dirasakan kucing peliharaanmu jika memotong kumisnya.
Jadi, satu-satunya waktu kumis kucing boleh dipotong adalah ketika diagnosis dokter hewan menunjukkan hal tersebut perlu dilakukan.
Kesimpulan
Kumis kucing memiliki banyak fungsi, di antaranya sebagai alat sensorik, alat navigasi, dan ekspresi emosi.
Kumis kucing sebagai Sensorik: Kumis kucing berfungsi sebagai alat peraba yang sensitif terhadap getaran udara dan suhu.
Kumis kucing sebagai Navigasi: Kumis membantu kucing menavigasi lingkungan, menilai jarak, dan masuk ke ruang sempit.
Kumis kucing sebagai Ekspresi Emosi: Kumis kucing dapat menunjukkan perasaan kucing, seperti senang, penasaran, atau terancam.
Kumis kucing sebagai Penyeimbang Tubuh: Kumis membantu kucing melompat dari ketinggian dan menjaga keseimbangan tubuhnya.
Kumis membantu kucing mendeteksi keberadaan mangsa dan berburu dengan lebih efisien.
Kumis kucing merupakan bagian dari bahasa tubuh kucing dan membantu kucing berkomunikasi dengan manusia.
Kumis kucing sangat penting bagi kucing karena membantu mereka bertahan hidup. Memotong kumis kucing dapat mengganggu kemampuannya untuk berburu, berkomunikasi, dan menjaga keseimbangan tubuhnya.
Nah, itulah penjelasan ringkas mengenai apa fungsi kumis pada kucing. Semoga bisa membantu untuk lebih mengenali hewan kesayangan secara lebih mendetail.